Sifat-sifat Ahli Surga

ANWAR, PENYULUHAGAMAISLAM,FUSPITA ACEH TENGAH

Anwar Razu, M.Pd

Sifat-sifat Ahli Surga

QS Al Imran 133-136

Allah SWT memerintahkan kita sebagai hamba-Nya untuk senanti memelihara Taqwa. Didalam Alquran banyak dijelaskan tentang Taqwa. Misalnya Awal dari QS Al Baqarah ayat 2. Bahkan ayat yang berbicara tentang Puasa QS Al Baqarah ayat 183, yang baru saja kita tunaikan, dan ayat QS Ali Imran ayat 102. Bahkan banyak lagi ayat-ayat yang berbicara tentang Taqwa. Sebagaimana ayat yang menguraikan tentang Sifat-sifat Ahli Surga. Surga akan diisi didalamnya oleh Orang yang bertaqwa. Allah SWT berfirman 

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ}

Dan bersegeralah kalian kepada ampunan dari Tuhan kalian dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (Ali Imran: 133)

Manusia tempat salah dan khilaf tentu saja harus setiap waktu untuk beristighfar. Terkadang dosa yang dilakukan secara sengaja. Bahkan ada yang tidak sengaja. Oleh karenanya kita sebagai hamba-Nya teruslah bersegera pada ampunan Allah SWT. 

Allah menyediakan surga yang luasnya seluas langit dan bumi dan itu disediakan bagi orang yang bertaqwa yaitu orang yang mengerjakan apa yang diperintahkan Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya. Tentu saja kita berharap kita adalah penghuni surga. Melalui Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan tentang sifat-sifat Ahli Surga dalam ayat berikutnya yaitu:

Allah SWT berfirman:

{الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ}

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit. (Ali Imran: 134)

Yakni dalam keadaan susah dan dalam keadaan makmur, dalam keadaan suka dan dalam keadaan duka, dalam keadaan sehat dan juga dalam keadaan sakit. Dengan kata lain, mereka rajin berinfak dalam semua keadaan. Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat yang lain, yaitu firman-Nya:

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوالَهُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهارِ سِرًّا وَعَلانِيَةً

Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara sembunyi dan terang-terangan. (Al-Baqarah: 274)

Makna yang dimaksud ialah bahwa mereka tidak kendur dan lupa oleh suatu urusan pun dalam menjalankan ketaatan kepada Allah Swt. Mereka membelanjakan harta untuk keridaan-Nya serta berbuat baik kepada sesamanya dari kalangan kaum kerabatnya dan orang-orang lain dengan berbagai macam kebajikan

وَالْكاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعافِينَ

dan orang-orang yang menahn amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. (Ali Imran: 134)

Dengan kata lain, apabila mereka mengalami emosi, maka mereka menahannya (yakni memendamnya dan tidak mengeluarkannya); selain itu mereka memaafkan orang-orang yang berbuat jahat kepada mereka.

Disebutkan dalam sebagian asar yang mengatakan:

«يَقُولُ اللَّهُ تعالى: يا ابْنَ آدَمَ اذْكُرْنِي إِذَا غَضِبْتَ، أَذْكُرُكَ إِذَا غَضِبْتُ فَلَا أُهْلِكُكَ فِيمَنْ أُهْلِكُ»

Allah Swt. berfirman, "Hai anak Adam, ingatlah kepada-Ku jika kamu marah, niscaya Aku mengingatmu bila Aku sedang murka kepadamu. Karena itu, Aku tidak akan membinasakanmu bersama orang-orang yang Aku binasakan.

dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Orang yang kuat itu bukanlah karena jago gulat, tetapi orang kuat ialah orang yang dapat menahan dirinya di kala sedang marah.

Sesungguhnya Rasulullah Saw. pernah bersabda kepada kami (para sahabat): 'Apabila seseorang di antara kalian marah, sedangkan ia dalam keadaan berdiri, hendaklah ia duduk hingga marahnya hilang. Apabila marahnya masih belum hilang, hendaklah ia berbaring."

وَالْكاظِمِينَ الْغَيْظَ

dan orang-orang yang menahan amarahnya. (Ali Imran: 134)

Yakni mereka tidak melampiaskan kemarahannya kepada orang lain, melainkan mencegah dirinya agar tidak menyakiti orang lain, dan ia lakukan hal tersebut demi mengharapkan pahala Allah Swt.

Kemudian Allah Swt. berfirman:

وَالْعافِينَ عَنِ النَّاسِ

dan memaafkan (kesalahan) orang. (Ali Imran: 134)

Yaitu selain menahan diri, tidak melampiaskan kemarahannya, mereka juga memaafkan orang yang telah berbuat aniaya terhadap dirinya, sehingga tiada suatu uneg-uneg pun yang ada dalam hati mereka terhadap seseorang. Hal ini merupakan akhlak yang paling sempurna. 

bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Barang siapa yang menginginkan bangunan untuknya (di surga; dimuliakan, dan derajat (pahala)nya ditinggikan, hendaklah ia memaafkan orang yang berbuat aniaya kepadanya, memberi kepada orang yang kikir terhadap dirinya, dan bersilaturahmi kepada orang yang memutuskannya. 

Bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

«إذا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ نَادَى مُنَادٍ يَقُولُ: أَيْنَ الْعَافُونَ عَنِ النَّاسِ؟ هَلُمُّوا إِلَى رَبِّكُمْ وَخُذُوا أُجُورَكُمْ، وَحُقَّ عَلَى كُلِّ امْرِئٍ مُسْلِمٍ إِذَا عَفَا أَنْ يَدْخُلَ الْجَنَّةَ»

Apabila hari kiamat terjadi, maka ada seruan yang memanggil, "Di manakah orang-orang yang suka memaafkan orang lain? Kemarilah kalian kepada Tuhan kalian dan ambillah pahala kalian!" Dan sudah seharusnya bagi setiap orang muslim masuk surga bila ia suka memaafkan (orang lain).

Karena itulah dalam akhir ayat ini disebutkan:

{وَاللَّهُ يُحِبُّ ا لْمُحْسِنِينَ}

Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (Ali Imran: 134)

وَالَّذِينَ إِذا فَعَلُوا فاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ

Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka. (Ali Imran: 135)

Yakni apabila mereka melakukan suatu dosa, maka mereka mengiringinya dengan tobat dan istigfar (memohon ampun kepada Allah).


dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Sesungguhnya ada seorang lelaki melakukan suatu dosa, lalu ia berkata, "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah melakukan suatu dosa, maka berikanlah ampunan bagiku atas dosa itu." Maka Allah Swt. berfirman, "Hamba-Ku telah melakukan suatu dosa, lalu ia mengetahui bahwa dia mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa dan yang menghukumnya, sekarang Aku memberikan ampunan kepada hamba-Ku." Kemudian si hamba melakukan dosa yang lain, dan mengatakan, "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah melakukan dosa lain, maka ampunilah dosa(ku) itu." Allah Swt. berfirman, "Hamba-Ku mengetahui bahwa dirinya mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa dan yang menghukumnya. Sekarang Aku mengampuni hamba-Ku." Kemudian si hamba melakukan dosa lagi dan berkata, "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah melakukan suatu dosa, maka ampunilah dosaku." Allah Swt. berfirman, "Hamba-Ku mengetahui bahwa dia mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa dan yang menghukumnya, sekarang Aku memberikan ampunan kepada hamba-Ku." Kemudian si hamba melakukan dosa yang lain, dan mengatakan, "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah melakukan dosa lain, maka ampunilah dosa(ku) itu." Allah Swt. berfirman, "Hamba-Ku mengetahui bahwa dirinya mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa dan yang menghukumnya. Persaksikanlah oleh kalian (para malaikat) bahwa Aku telah mengampuni hamba-Ku, maka ia boleh berbuat semua apa yang dikehendakinya."

وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ

dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari Allah? (Ali Imran: 135)

وَلَمْ يُصِرُّوا عَلى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ

Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedangkan mereka mengetahui. (Ali Imran: 135)

Kemudian Allah Swt. berfirman sesudah menggambarkan perihal mereka yang telah disebutkan sifat-sifatnya, yaitu:

أُولئِكَ جَزاؤُهُمْ مَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ

Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka. (Ali Imran: 136)

Yaitu balasan mereka karena menyandang sifat-sifat tersebut ialah ampunan dari Tuhan mereka.

وَجَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهارُ

dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai. (Ali Imran: 136)

Yakni berbagai macam minuman.

خالِدِينَ فِيها

sedangkan mereka kekal di dalamnya. (Ali Imran: 136)

Maksudnya, menetap di dalam surga untuk selama-lamanya.

وَنِعْمَ أَجْرُ الْعامِلِينَ

dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yana beramal (Ali Imran: 136)

Allah Swt memuji keindahan surga dan semua kenikmatan yang ada di dalamnya

Sebagai kesimpulan sifat-sifat Ahli Surga yaitu

1. Senang menginfakkan hartanya dijalan Allah baik takala lapang maupun sempit

2. Orang yang mampu menahan Amarah

3. Orang yang mau memaafkan kesalahan orang lain

4. Orang yang apabila melakukan perbuatan Fahisyah (keji) atau zalim ia bersegera mengingat Allah dan memohon ampun

 Serta dia tidak meneruskan perbuatan dosa itu lagi.


FUSPITA KEC BIES ,KAMPUNG BIES ARUL LATONG, RABU, 17 Mei 2023.

Comments

Popular posts from this blog

Jadwal Pelaksana (Khatib dan Imam)Hari Raya Idul Fitri 1445 H seluruh Kec. Pegasing.

DO'A DAN SYARAT PENYEMBELIHAN HEWAN QURBAN

PEMBINAAN PAIH KEMENAG ACEH TENGAH