AMALAN SAAT TERJADI GERHANA BULAN, Rabu 26 Mei 2021

 

AMALAN SAAT TERJADI GERHANA

(Bulan atau Matahari)

Oleh

Gerhana Bulan 2021

Anwar, M. Pd


Apa yang harus dilakukan ketika terjadi gerhana (Matahari atau Bulan)?

********************************


Amalan yang dapat dilakukan ketika terjadi gerhana matahari atau bulan adalah dengan melakukan sebagai berikut:

1.        Shalat dua rakaat,

2.        Khutbah,

3.        Perbanyaklah dzikir,

4.        istighfar,

5.        takbir,

6.        sedekah

7.        dan bentuk ketaatan lainnya.

 ********************************

Sebagaimana dalam sebuah hadits yang penulis kutip. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا قَالَتْ خَسَفَتْ الشَّمْسُ فِي عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَصَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالنَّاسِ فَقَامَ فَأَطَالَ الْقِيَامَ ثُمَّ رَكَعَ فَأَطَالَ الرُّكُوعَ ثُمَّ قَامَ فَأَطَالَ الْقِيَامَ وَهُوَ دُونَ الْقِيَامِ الْأَوَّلِ ثُمَّ رَكَعَ فَأَطَالَ الرُّكُوعَ وَهُوَ دُونَ الرُّكُوعِ الْأَوَّلِ ثُمَّ سَجَدَ فَأَطَالَ السُّجُودَ ثُمَّ فَعَلَ فِي الرَّكْعَةِ الثَّانِيَةِ مِثْلَ مَا فَعَلَ فِي الْأُولَى ثُمَّ انْصَرَفَ وَقَدْ انْجَلَتْ الشَّمْسُ فَخَطَبَ النَّاسَ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَا يَخْسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا ثُمَّ قَالَ يَا أُمَّةَ مُحَمَّدٍ وَاللَّهِ مَا مِنْ أَحَدٍ أَغْيَرُ مِنْ اللَّهِ أَنْ يَزْنِيَ عَبْدُهُ أَوْ تَزْنِيَ أَمَتُهُ يَا أُمَّةَ مُحَمَّدٍ وَاللَّهِ لَوْ تَعْلَمُونَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلًا وَلبَكَيْتُمْ كَثِيرًا

 

Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Hisyam bin 'Urwah dari Bapaknya dari 'Aisyah bahwasanya dia berkata, "Pernah terjadi gerhana matahari pada zaman Rasulullah . Rasulullah lalu mendirikan shalat bersama orang banyak. Beliau berdiri dalam shalatnya dengan memanjangkan lama berdirinya, kemudian rukuk dengan memanjangkan rukuknya, kemudian berdiri dengan memanjangkan lama berdirinya, namun tidak selama yang pertama. Kemudian beliau rukuk dan memanjangkan lama rukuknya, namun tidak selama rukuknya yang pertama. Kemudian beliau sujud dengan memanjangkan lama sujudnya, beliau kemudian mengerjakan rakaat kedua seperti pada rakaat yang pertama. Saat beliau selesai melaksanakan shalat, matahari telah nampak kembali. Kemudian beliau menyampaikan khutbah kepada orang banyak, beliau memulai khutbahnya dengan memuji Allah dan mengangungkan-Nya, lalu bersabda, "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana, maka banyaklah berdoa kepada Allah, bertakbirlah, dirikan shalat dan bersedekahlah." Kemudian beliau meneruskan sabdanya, "Wahai umat Muhammad! Demi Allah, tidak ada yang melebihi kecemburuan Allah kecuali saat Dia melihat hamba laki-laki atau hamba perempuan-Nya berzina. Wahai umat Muhammad! Demi Allah, seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan lebih banyak menangis."

(HR. Bukhari No 1044)

********************************

1.             Mendirikan Shalat Sunnah Dua Rakaat

Adapun tatacara pelakassanaan shalat gerhana bulan dan matahari adalah sebagai berikut:

1.             Membaca Niat dalam hati

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً لله تَعَالَى

"Ushalli sunnatal khusuf rak'ataini imaman lillahi ta'ala."

Artinya: "Saya salat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam karena Allah SWT.”

2.             Kemudian Melaksanakan shalat, dengan melakukan pada rakaat pertama sebagai berikut:

  • Takbiratul Ihram.
  • Membaca surat Al-Fatihah dan disunahkan membaca surat yang lebih panjang, misalnya Al-Baqarah.
  • Ruku, bacalah dengan perlahan, karena disunahkan ruku lebih lama seperti berdiri.
  • Berdiri kembali dan membaca surat Al-Fatihah, dilanjutkan dengan surat yang lebih panjang dari sebelumnya.
  • Ruku lagi. Bacalah doa lebih perlahan dari sebelumnya.
  • I'tidal.
  • Sujud.
  • Duduk di antara dua sujud.
  • Sujud kedua. 

3.             Setelah selesai pada rakaat pertama maka kemudian bangkit berdiri untuk melaksanakan rakaat ke dua dengan melakukan sebagai berikut

  • Berdiri membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek.
  • Ruku lebih lama dari sebelumnya.
  • Berdiri kembali dan membaca surat pendek.
  • Ruku lagi, tapi bacaan lebih pendek dari ruku sebelumnya.
  • I'tidal.
  • Sujud.
  • Duduk di antara dua sujud.
  • Sujud kedua.
  • Tahiyat akhir.
  • Salam.

 

2.             Khutbah

Setelah selesai shalat maka kemudian, imam beridir untuk menyampaikan khutbah. “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” Nabi selanjutnya bersabda,

“Wahai umat Muhammad, demi Allah, tidak ada seorang pun yang lebih cemburu daripada Allah karena ada seorang hamba baik laki-laki maupun perempuan yang berzina. Wahai Umat Muhammad, demi Allah, jika kalian mengetahui yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.” (HR. Bukhari, no. 1044)

Khutbah yang dilakukan adalah dua kali khutbah sebagaimana pada Khutbah Jumat dan Khutbah Ied. (Kifayatul Akhyar, hal. 202).

Wallahu’alamu Bisshawaf

Berezen

********************************

Takengon, 24 Mei 2021

Penyuluh Agama Islam Non-PNS

 



Anwar, M. Pd

 

 

Comments

Popular posts from this blog

Jadwal Pelaksana (Khatib dan Imam)Hari Raya Idul Fitri 1445 H seluruh Kec. Pegasing.

DO'A DAN SYARAT PENYEMBELIHAN HEWAN QURBAN

PEMBINAAN PAIH KEMENAG ACEH TENGAH