JEBAKAN CINTA

 

JEBAKAN CINTA

 

وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلً “Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.”

Taktakala seseorang sedang jatuh cinta, mereka mengatakan bahwa pacaran untuk menikah itu hal yang wajar, mereka yang sudah mengkaji secara syar’i pun berkata, masa muda kan wajar untuk memiliki ikatan, bahkan kami juga saat berpacaran melakukannya dengan batas-batas yang wajar yaitu berpacaran islami.

Pertanyaanya adalah berapalama sih anda ingin berpacaran? Dan sampai kapan anda ingin mengkoleksinya sebagai pacar? ada yang menjawab, 3 bulan, 4 bulan, 1 tahun, 2 tahun, dan sebagainya. Bahkan ada yang menjawab setelah tamat kuliyah padahal iya masih SMP, atau ia sudah selesai kuliyah tetapi tidak punya modal dalam menikah. Modal pernikahan yang paling penting bukanlah uang, akan tetapi modal yang paling penting adalah keberanian dalam melamar, menghadapi orangtua, dan menghadapi tantangan dalam membangun keluarga. Kalau ada yang berasumsi pacaran untuk saling mengenal dan mencari pasangan ideal, mending anda memikirkan kembali jawabannya, karena yang demikian itu hal yang sia-sia.

Sebagai laki-laki jangan mudah mengutarakan “kamu akan saya nikahi” sebelum anda mendatangi rumahnya untuk melamar, karena sejatinya pria adalah berani untuk melamar bukan untuk menawar. Anda melamar pasti sudah siap dengan semua resiko; anda berjumpa dengan ayah dan ibunya, keluarganya untuk menyatakan keseriusan dan kesiapan untuk menerima jawaban dari keluarganya. Kalau anda hanya menawar maka ucapan anda hanya sebatas tenggrokan saja. Sebagai wanita juga jangan mudah terseret dengan rayuan laki-laki yang menyatakan cinta. Karena bila ia menyatakan cinta untuk anda tanpa lamaran itu hanyalah dusta belaka. Dimana ia akan mencari kesempatan dalam kesempitan untuk kepuasan nafsunya.

Pacaran untuk menikah biasanya menimbulkan komunikasi-komunikasi seks, yang menyebabkan seseorang terjebak dalam langkah-langkah syaithan. Misalnya; “kasih ciuman dong say, emmuah, kecup dikening dong, kissnya mana, saya rindu dirimu, yang pengen dipelukin, dan lain-lain. Pacaran membahwa seseorang hanyut didalam tipuam cinta dengan alasan menikah padahal ia membawa kepada nafsu syahwat. Dalam konteks inilah seseorang dikatakan terperangkap dengan zina. Akhirnya asumsi yang bermula pacaran untuk menikah, malah menjadi pacaran untuk mendekati perzinaan yang mengantarkan pada kerusakan moral.

Dalam QS Al Israa' (17): 32

Ÿوَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلً

“Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk”

Sadar tidak sadar semasih seseorang mengkonsumsi kata-kata pacaran untuk menikah, ia akan terjebak dengan nafsu syahwatnya sendiri. Karena  pacaran sebelum pernikahan trermasuk perbuatan yang menghantarkan pada perzinaan dan merupakan kata-kata manis dari syaithan.

Tak ada istilah pacaran sebelum pernikahan, sejatinya anda sebagai laki-laki anda tidak hanya dikatakan sebagai laki-laki berlabel Superman dalam mengombal cinta, tetapi laki-laki Superman itu berani mengatakan cinta “Kupinang engkau dengan Bismillah”, artinya anda melamarnya untuk dinikahi bukan untuk dipacari. Ketika seorang laki-laki berani mengatakan ini pada wanita, maka sejatinya wanita mengatakan kepadanya, silahkan datang kerumah orangtua ku, untuk melamarku bukan untuk memacariku. Dengan pinangan inilah ikatan yang haram akan menjadi halal. Namun, bila ia hanya mengatakan kita pacaran dulu setelah itu baru menikah, inilah yang katakan dengan jebakan cinta.

...................................................................................................

Berizin, Like and Share and Coment

Baca Buku:

#JanganPacaranKalauGakTauCaranya