Hikmah Dari Maulid Nabi SAW

Mengambil Hikmah Dari
Maulid Nabi SAW

Allah SWT berfirman


لَّقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِي رَسُولِ ٱللَّهِ أُسۡوَةٌ حَسَنَةٞ لِّمَن كَانَ يَرۡجُواْ ٱللَّهَ وَٱلۡيَوۡمَ ٱلۡأٓخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرٗا

"Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah."
 (Al-Ahzab, Ayat 21)

Mencontoh Akhlak Nabi merupakan suatu kewajiban bagi seorang muslim. Bagaimana tidak, seorang yang terbimbing hatinya dan tingkah lakunya dalam lindungan Allah SWT. Bagaimanakah sebenarnya Akhlak Rasulullah SAW?.
Allah SWT. Berfirman.
...............................................................
وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ
Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur.
QS Al-Qalam, Ayat 4
...............................................................

Ketika Ditanya kepada Aisyah, tentang Akhlak Rasulullah, maka dia menjawab Akhlak Rasulullah adalah Al-Qur'an.
...............................................................
كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ
Akhlak beliau adalah Al-Qur’an.
...............................................................

Dengan demikian ketika seorang muslim ingin melihat dan mengamalkan aspek akhlak Rasulullah,SAW. Maka tidak ada jalan lain kecuali dengan mempelajari, mengamalkan, dan menghafalkan isi kandungan Al-Qur'an.


1. Al-Qur'an.
Lima pokok yang harus dikerjakan terhadap al-Qur'an.
  • Pelajari Al-Qur'an
  • ‌Baca Al-Qur'an
  • ‌Amalkan Al-Qur'an
  • Hafalkan Al-Qur'an
  • Mengajarkannya
Keutamaan Al-Qur'an sangat banyak. Salah satu keutamaan Al-Qur'an adalah mendatangkan syafa’at. Nabi SAW bersabda:
عَنْ أَبي أُمَامَةَ الْبَاهِلِىُّ رضى الله عنه قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ.


“Abu Umamah Al-Bahily radhiyallahu ‘anhu berkata“Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bacalah Al Quran karena sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at kepada orang yang membacanya” (HR. Muslim).

Bacakan Al-Qur'an dirumah-rumah kita, karena rumah yang tidak dibacakan Al-Qur'an sama halnya dengan kuburan
..........................................................
"Jangan jadikan rumahmu seperti kuburan"
..........................................................


Cerminan akhlak dan sifat yang sangat dikenal dari kehidupan belia serta pengamalannya sehari-hari diantaranya: Siddiq, tabligh, amanah, dan fatanah.

1. Sidik atau Benar
Bukan hanya perkataannya yang benar, tapi juga perbuatannya juga benar. Sejalan dengan ucapannya. 

Syaikh As-Sa’di menerangkan pula makna Shiddiq adalah orang yang jujur dalam perkataan, perbuatan, keadaan, membenarkan semua perintah Allah.
Makna Jujur inilah yang harus di amalkan dalam kehidupan ini. Apapun yang kita lakukan harus dengan nilai kejujuran. Seperti, Memberikan data dan informasi, menyampaikan pesan, bahkan dalam candapun harus dengan nilai kejujuran. 

Allah SWT. Berfirman.
وَلَوۡ أَنَّهُمۡ أَقَامُواْ ٱلتَّوۡرَىٰةَ وَٱلۡإِنجِيلَ وَمَآ أُنزِلَ إِلَيۡهِم مِّن رَّبِّهِمۡ لَأَكَلُواْ مِن فَوۡقِهِمۡ وَمِن تَحۡتِ أَرۡجُلِهِمۚ
مِّنۡهُمۡ أُمَّةٞ مُّقۡتَصِدَةٞۖ وَكَثِيرٞ مِّنۡهُمۡ سَآءَ مَا يَعۡمَلُونَ

Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat, Injil dan (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka. Di antara mereka ada sekelompok yang jujur dan taat. Dan banyak di antara mereka sangat buruk apa yang mereka kerjakan.
QS Al-Ma'idah, Ayat 66

2. Amanah Atau Dapat Dipercaya
Seperti pernyataan di atas bahwa Nabi & Rasul tidak akan pernah ingkar ataupun berdusta. Nabi & Rasul dapat dipercaya untuk melakukan apapun yang diperintahkan oleh Allah SWT. 
Menjaga amanah merupakan kewajiban, amanah itu begitu banyak. Misalnya seperti, anak, isteri, harta, tubuh dan jiwa, jabatan, pangkat bahkan pekerjaan. Amanah-amanah tersebut harus dikerjakan dan dijaga. Semua yang diberikan kepada diri kita dapat dijalankan dan dapat dipercaya dalam menjaga amanah tersebut serta tidak disia-siakan.
Dalam Al-Qur'an disebutkan beberapa contoh. Seperti Menyampaikan amanah kepada Penerimanya. Allah SWT berfirman.
۞إِنَّ ٱللَّهَ يَأۡمُرُكُمۡ أَن تُؤَدُّواْ ٱلۡأَمَٰنَٰتِ إِلَىٰٓ أَهۡلِهَا وَإِذَا حَكَمۡتُم بَيۡنَ ٱلنَّاسِ أَن تَحۡكُمُواْ بِٱلۡعَدۡلِۚ إِنَّ ٱللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِۦٓۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ سَمِيعَۢا بَصِيرٗا

Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat.
QS An-Nisa', Ayat 58.
Maka amanah tersebut harus dijaga karena semua yang diberikan Allah tersebut merupakan amanah yang akan dimintai pertanggung jawabannya. Allah SWT. Berfirman.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَخُونُواْ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ وَتَخُونُوٓاْ أَمَٰنَٰتِكُمۡ وَأَنتُمۡ تَعۡلَمُونَ.
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.
QS Al-Anfal, Ayat 27
Ketika kita mampu menjaga amanah Allah SWT maka niscaya kita akan mendapatkan kemenangan atau keberuntungan.

وَٱلَّذِينَ هُمۡ لِأَمَٰنَٰتِهِمۡ وَعَهۡدِهِمۡ رَٰعُونَ.
Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanat-amanat dan janjinya,
QS Al-Mu'minun, 8 dan
Qs Al Ma'arij: 32.

3. Tabligh Atau Menyampaikan.
Jadi memang tugas utama beliau-beliau adalah menyampaikan pesan-pesan Allah SWT atau menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada umat mereka.
لِّيَعۡلَمَ أَن قَدۡ أَبۡلَغُواْ رِسَٰلَٰتِ رَبِّهِمۡ وَأَحَاطَ بِمَا لَدَيۡهِمۡ وَأَحۡصَىٰ كُلَّ شَيۡءٍ عَدَدَۢا
Agar Dia mengetahui bahwa rasul-rasul itu sungguh telah menyampaikan risalah Tuhannya, sedang (ilmu-Nya) meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu.
QS Al-Jinn: 28.

Menyampaikan nasihat, ilmu, kebenaran kepada keluarga kita. Itu merupakan sebuah akhlak seorang muslim. Dengan menyampaikan nasihat kebenaran maka akan terus menerus kebaikan tersebar luas. Maka sifat dalam hal menyampaikan kebenaran merupakan akhlak seorang muslim. Karena dengan menyampaikan kebaikan tersebut kita membantu anak dan saudara kita supaya tidak terjebak dalam keburukan.

4. Fatanah Atau Cerdas
Fathanah ialah sifat yang memiliki arti cerdas, Nabi dan Rasul diberikan oleh Allah Swt kecerdasan agar beliau- beliau dapat memerangi umat-umat yang tidak berada dijalan yang benar dan mengajaknya untuk berada di jalannya Allah Swt atau jalan yang di ridhai oleh Allah SWT. Cerdas artinya mampu menimbang mana yang baik dan mana yang buruk.
Didalam Al-qur'an di sebutkan kata cerdas terdapat dalam al-qur'an surah An Nisa: 6 untuk menguji anak yatim.

وَٱبۡتَلُواْ ٱلۡيَتَٰمَىٰ حَتَّىٰٓ إِذَا بَلَغُواْ ٱلنِّكَاحَ فَإِنۡ ءَانَسۡتُم مِّنۡهُمۡ رُشۡدٗا فَٱدۡفَعُوٓاْ إِلَيۡهِمۡ أَمۡوَٰلَهُمۡۖ وَلَا تَأۡكُلُوهَآ إِسۡرَافٗا وَبِدَارًا أَن يَكۡبَرُواْۚ وَمَن كَانَ غَنِيّٗا فَلۡيَسۡتَعۡفِفۡۖ وَمَن كَانَ فَقِيرٗا فَلۡيَأۡكُلۡ بِٱلۡمَعۡرُوفِۚ فَإِذَا دَفَعۡتُمۡ إِلَيۡهِمۡ أَمۡوَٰلَهُمۡ فَأَشۡهِدُواْ عَلَيۡهِمۡۚ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ حَسِيبٗا
Dan ujilah anak-anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk menikah. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka hartanya. Dan janganlah kamu memakannya (harta anak yatim) melebihi batas kepatutan dan (janganlah kamu) tergesa-gesa (menyerahkannya) sebelum mereka dewasa. Barangsiapa (di antara pemelihara itu) mampu, maka hendaklah dia menahan diri (dari memakan harta anak yatim itu) dan barangsiapa miskin, maka bolehlah dia makan harta itu menurut cara yang patut. Kemudian, apabila kamu menyerahkan harta itu kepada mereka, maka hendaklah kamu adakan saksi-saksi. Dan cukuplah Allah sebagai pengawas.
QS An-Nisa': 6

Cerdas dalam hal keadilan juga termasuk akhlak. Tidak pandang bulu dalam menetapkan hukum. Adil dalam menghakimi. Akhlak Cerdas itu hanya dilakukan oleh orang yang bertaqwa dan berilmu pengetahuan. Karena, banyak di dunia ini orang yang berilmu pengetahuan namun ia tidak cerdas, sehingga ilmunya menyesatkan dan Menjatuhkan, serta membuat porak poranda. Cerdas menurut penulis sama dengan Ulil Albab atau orang yang berfikiran dalam dengan pemikiran hati.

Wallahu'alamu bissahwaf
.................................................
Berijin
Maulid Nabi





Comments

Popular posts from this blog

Jadwal Pelaksana (Khatib dan Imam)Hari Raya Idul Fitri 1445 H seluruh Kec. Pegasing.

DO'A DAN SYARAT PENYEMBELIHAN HEWAN QURBAN

PEMBINAAN PAIH KEMENAG ACEH TENGAH