Bahaya! inilah orang berpenyakit ain/ pandangan jahat, serta cara mengobatinya.

penyakit ain/ jahat

Penyakit 'Ain atau pandangan buruk adalah sebuah penyakit yang harus dijauhi dari kehidupan kita. Diantara penyakit hati. Penyakit hati itu mampu membuat orang lain sakit. Atau pandangan kita kepada orang lain dengan kebencian. Penyakit 'Ain itu bersumber dari hati yang hasad sehingga ia akan menaruh kebencian kepada orang lain. Penyakit ain dalam islam adalah pengaruh dari pandangan hasad/dengki sehingga orang yang dipandanginya dapat mengalami gangguan berupa penyakit, keruskan, hingga kematian.

Banyak hal yang mampu menyebabkan memiliki penyakit ain. seperti, perasaan takjub atau senang yang kemudian berubah pada kebencian. disebabkan nikmat-nikmat yang dimiliki oleh orang yang di sayangi tersebut. kemudia akhirnya pandangannya berubah pada kebencian. maka pada saat ia merubah pandangan kebencian tersebutlah disebut 'ain/ pandangan jahat.

Dijelaskan oleh Al Lajnah Ad Daimah:

Arab: مأخوذة من عان يَعين إذا أصابه بعينه ، وأصلها : من إعجاب العائن بالشيء ، ثم تَتبعه كيفية نفْسه الخبيثة ، ثم تستعين على تنفيذ سمها بنظرها إلى المَعِين.
:

Artinya dari kata 'aana - ya'iinu yang artinya: terkena sesuatu hal dari mataAsalnya dari kekaguman orang yang melihat sesuatu, lalu diikuti oleh respon jiwa yang negatif, lalu jiwa tersebut menggunakan media pandangan mata untuk menyalurkan racunnya kepada yang dipandang tersebut. (Fatwa Al Lajnah Ad Daimah, 1/271). https://news.detik.com/berita/d-4746012/seputar-penyakit-ain-dalam-islam-ini-fakta-faktanya )

Dalam pembahasan terdahulu sudah penulis uraikan tentang do'a perlindungan dari 'ain/ pandangan jahat. berikut dikisahkan ada salah seorang di jaman Rasulullah SAW. terkena pandangan 'ain. berikut kisahnya. lihat Tafsir QS Al-Qalam: 48-50.

Berikut Cara mengobati penyakit ain/ pandangan jahat.
Maka apabila kita memiliki sifat hasad kepada seseorang, maka cepatlah untuk berwudhu dan sisa wudhu tersebut disiramkan ketubuh kita atau dengan mandi secara langsung, atau disapukan. sebagaimana dalam hadist berikut.

قَالَ ابْنُ مَاجَهْ: حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ أَبِي أُمَامَةَ ابْنِ سَهْلِ بْنِ حُنَيف قَالَ: مَرَّ عَامِرُ بْنُ رَبِيعَةَ بِسَهْلِ بْنِ حُنَيف، وَهُوَ يَغْتَسِلُ، فَقَالَ: لَمْ أَرَ كَالْيَوْمِ وَلَا جلدَ مُخَبَّأَةٍ. فَمَا لَبِثَ أَنْ لُبِطَ بِهِ، فَأُتِيَ بِهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقِيلَ لَهُ: أَدْرِكْ سَهْلًا صَرِيعًا. قَالَ: "مَنْ تَتَّهِمُونَ بِهِ؟ ". قَالُوا: عَامِرَ بْنَ رَبِيعَةَ. قَالَ: "عَلَامَ يَقْتُلُ أَحَدُكُمْ أَخَاهُ؟ إِذَا رَأَى أَحَدَكُمْ مِنْ أَخِيهِ مَا يُعجبه فَلْيَدعُ لَهُ بِالْبَرَكَةِ". ثُم دَعَا بِمَاءٍ فَأَمَرَ عَامِرًا أَنْ يَتَوَضَّأَ فَيَغْسِلُ وَجْهَهُ وَيَدَيْهِ إِلَى الْمِرْفِقَيْنِ، وَرُكْبَتَيْهِ، ودَاخِلة إِزَارِهِ، وَأَمَرَهُ أَنْ يَصُبَّ عَلَيْهِ.

Ibnu Majah mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hisyarn ibnu Ammar, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Az-Zuhri, dari Abu Umamah alias As'ad ibnu Hanif yang mengatakan bahwa Amir ibnu Rabi'ah menjumpai Sahl ibnu Hanif sedang mandi. Maka Amir ibnu Rabi'ah berkata, "Aku belum pernah menyaksikan pemandangan seperti hari ini, kulit tubuhnya kelihatan sangat bagus, tiada selembar pakaian pun yang menutupinya." Maka tidak lama kemudian Sahl jatuh pingsan, lalu ia dibawa menghadap kepada Rasulullah Saw. dan dikatakan kepada beliau bahwa ia menjumpai Sahl dalam keadaan tidak sadarkan diri. Rasulullah Saw. bertanya, "Siapakah orang yang kalian curigai sebagai sumbernya?" Mereka menjawab, "Amir ibnu Rabi'ah." Lalu Rasulullah Saw. bersabda: 
Teganya seseorang dari kalian membunuh (menyakiti) saudaranya. Apabila seseorang dari kalian melihai hal yang ia kagumi dari saudaranya, hendaklah ia mendoakan keberkatan baginya. Kemudian Rasulullah Saw. meminta air dan memerintahkan kepada Amir untuk berwudu. Maka Amir membasuh mukanya dan kedua tangannya sampai kedua sikunya, dan membasuh kedua kakinya sampai kedua lututnya dan bagian dalam kain sarungnya, lalu Nabi Saw. memerintahkan agar sisa air disiramkan pada sekujur tubuhnya.
Sufyan menceritakan bahwa Ma'mar telah meriwayatkan dari Az-Zuhri, bahwa lalu Rasulullah Saw. memerintahkan agar air yang tersisa di wadah itu disiramkan kepada Amir dari arah belakangnya.

Imam Nasai telah meriwayatkan hadis ini melalui Sufyan ibnu Uyaynah dan Malik Bahaya! orang yang memiliki penyakit Ain, Inilah cara menghilangkannya.ibnu Anas, keduanya dari Az-Zuhri dengan sanad yang sama. Disebutkan pula melalui hadis Sufyan ibnu Uyaynah, dari Ma'mar, dari Az-Zuhri, dari Abu Umamah r.a., bahwa sisa air yang ada di wadah itu dituangkan ke tubuh Amir dari arah belakangnya. Disebutkan pula hal yang sama dalam hadis Ibnu Abu Zi-b, dari Az-Zuhri, dari Abu Umamah alias As'ad ibnu Sahl ibnu Hanif, dari ayahnya dengan sanad yang sama. Juga di dalam hadis Malik, dari Muhammad ibnu Abu Umamah ibnu Sahl, dari ayahnya dengan sanad yang sama.

Imam Muslim mengatakan di dalam kitab sahihnya, bahwa:
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الدَّارِمِيُّ، أَخْبَرَنَا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، حَدَّثَنَا وُهَيب، عَنِ ابْنِ طَاوُسٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "الْعَيْنُ حَقٌّ، وَلَوْ كَانَ شَيْءٌ سَابَقَ القَدَرَ سَبَقَت الْعَيْنُ، وَإِذَا اغْتُسلتم فَاغْسِلُوا".
telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Abdur Rahman Ad-Darimi, telah menceritakan kepada kami Muslim ibnu Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Wahib, dari Ibnu Tawus, dari ayahnya, dari Ibnu Abbas, dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Ain adalah hak (benar), seandainya ada sesuatu yang dapat mendahului takdir, maka tentulah ia adalah 'ain; dan apabila kalian diminta untuk mandi (sebagai pengobatannya), maka mandilah.

Lihat Tafsir Ibnu Katsir; 48-51

Berijin 

Comments

Popular posts from this blog

Jadwal Pelaksana (Khatib dan Imam)Hari Raya Idul Fitri 1445 H seluruh Kec. Pegasing.

DO'A DAN SYARAT PENYEMBELIHAN HEWAN QURBAN

PEMBINAAN PAIH KEMENAG ACEH TENGAH