Dampak Buruk Games
Analilsis Penembakan terhadap Umat Muslim di Selandia
Oleh
Anwar



Jangan Biarkan Anak Kecanduan Game

Game Online di era digital ini sangat mudah diakses oleh siapapun. Melalui Android game apapun dapat diinstal. Tidak hanya anak-anak yang  suka bermain game. Peminat game saat ini sangat banyak mulai dari usia belia sampai yang tua, mulai dari pengangguran sampai pejabat pemerintahpun banyak yang bermain game. Games tersebut biasanya diakses secara Online dan Ofline. Online adalah permainan yang disajikan dengan menggunakan paket data atau wifi. Sementara Ofline adalah game yang dapat diakses tanpa paket data atau wifi. Games tersebut dijadikan para orang tua malas untuk menenangkan anaknya yang mengajaknya bermain. Bahkan banyak orang tua yang bersukur adanya game dalam ponsel mereka. Orang tua menjadikan game tersebut sebagai alat untuk mebisukan anak dari teriakan-teriakan dan rengengam anaknya, game dijadikan orang tua supaya tidak mengganggu mereka saat kerja, game dijadikan orang tua sebagai cara supaya anak-anak diam dari tangisannya, dan game juga dijadikan sebagai alat supaya orang tua dapat tidur nyeyak. Hal ini dianggap sesuatu yang wajar untuk diberikan.


Ketahuilah bapak-ibu, saat ini game tersebut mampu merenggut masa depan anak kita. Merenggut cintanya, merenggut akhlaknya merenggut seluruh hidupnya. Kejadian Selandia bukti bagaimana seseorang mempraktikan kesenangannya dalam game perang. Menembaki umat muslim yang ada dalam masjid saat beribadah. Kejadian ini menjadi hal menyakitkan umat muslim diseluruh dunia. Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Selandia BaruJacinda Ardern, mengatakan sebanyak 40 orang tewas dan 20 lainnya terluka akibat penembakan di dua masjid di pusat Kota Christchurch pada Jumat (15/3) siang.[1] Penembakan ini adalah teroris yang keji dan biadab. Hal ini berdasarkan fakta bahwa tersangka melakukan penembakan dengan merekam kebiadabannya dan membagikan vedio tersebut. Umat muslim yang ada di masjid Chisctruct ditembaki dengan berutal. Korban kejahatan ini tidak hanya warga sipil melainkan juga WNI. Selain itu kejahatan ini juga dilakukan di masjid Ardern menjelaskan bahwa sebanyak 30 orang tewas dalam penembakan di Masjid Al Noor, Dean's Road, dan 10 korban lainnya meninggal dunia akibat penembakan di Masjid Linwood.[2]  Diduga empat pelaku terlibat. Salah satunya diidentifikasi sebagai Brenton Tarrant asal Australia berusia 28 tahun, yang memperlihatkan simbol neo-Nazi dan supremasi kulit putih Fourteen Words pada senjata api dan posting daringnya.[3]


Pihak kepolisian Selandia Baru telah menahan tiga pria dan seorang wanita, setelah pelaku melakukan penembakan di kedua Masjid tersebut. Pria bersenjata itu dikonfirmasi bernama Brenton Tarrant (28), yang sebelumnya diketahui menulis manifesto setebal 73 halaman yang menyatakan niat jahatnya.[4]

Vedio yang diposting pelaku persis seperti games online. Pelaku meniru bagaimana selakyaknya pemain games. Tidak hanya itu apabila anak selalu disuguhkan dengan pemeran yang tidak benar maka kehidupannya akan jauh dari kebaikan. Beberapa tahun lalu kakak membunuh adiknya. Hal ini ternyata ditiru dari Smack Down. Menurut hemat penulis, games sangat buruk bagi kehidupan manusia. Efek negatif bermain game online pada anak yang dikemukakan seorang ahli yang kedua adalah menjadikan anak-anak sangat hiperaktif dari pada biasanya. Mereka akan meniru gerakan-gerakan yang ada di game online tersebut dengan cara berlarian atau melakukan hal-hal yang bersifat mengganggu. Terkadang mereka juga susah mengendalikan dirinya yang membuat mereka selalu aktif yang tidak biasanya.[5] Diantara dampak negatif games terhadap pendidikan anak adalah membuat anak kecanduan. Kecanduan terhadap game online menyebabkan anak-anak akan kehilangan waktu belajarnya di rumah sehingga prestasi di sekolah mereka menjadi menurun; membuat anak menjadi hiperaktif dua kali lebih tinggi; mengurangi kehidupan sosial. Anak-anak yang sering bermain games akan sukar bersosialisasi dan tidak peduli terhadap waktu; membahayakan perkembangan psikologis anak.


Berdsarkan fakta-fakta dan persitiwa yang terjadi saat ini, maka orang tua harus berhati-hati memberikan contoh dalam kehidupan. Jangan sempat karen lelah bekerja saat pulang kerumah anak diberikan handpon. Seketika, anak bermain games sampai ayah bunda tertidur. Hal ini bukanlah contoh baik dalam mendidik anak. Boleh saja suatu saat anak akan melakukan aksi-aksi seperti yang dialakukan dalam game terhadap kita.

Wallahu’alamu bisshawaf. Semoga bermanfaat.




Like and share
Semoga artikel kecil ini bermanfaat


Anwar, M. Pd.
Penulis, Trainer muhasabah,  dan guru. 



[2]Ibid.
[3]http://makassar.tribunnews.com/2019/03/15/peristiwa-penembakan-di-masjid-christchurch-ini-latar-belakang-kota-terbesar-di-selandia-baru. Jum’at, 15 Maret 2019, 21:16 WIB.

Comments

Popular posts from this blog

Jadwal Pelaksana (Khatib dan Imam)Hari Raya Idul Fitri 1445 H seluruh Kec. Pegasing.

DO'A DAN SYARAT PENYEMBELIHAN HEWAN QURBAN

PEMBINAAN PAIH KEMENAG ACEH TENGAH