HOAX Berdasi
Oleh
Anwar, M. Pd

Perang sosmed di abaad 21 ini menjadi tranding topic yang hangat. Tranding topic ini menjadi hangat karena adanya kubu yang saling berseteru. tranding topic ini juga disebabkan perebutan kekuasaan. Dua kubu saling berseteru menjadi polemik di era Milineal ini. karena membumbu racikan bangkai menjadi alat untuk menyerang lawan. Para miliniare menghantam seluruh peluru Bangkai beracikan bumbu sedap menjadi hal yang digemari. karena penikmatnya menganggap menang dan benar.

Hoaks berdasi adalah kebohongan yang disebarluaskan dengan fakta-fakta untuk melemahkan lawan. Hoax berdasi yang penulis makdsud adalah Bangkai yang beracikan bumbu sedap. Kebatilan yang 
yang dipoles dengan berbagai cara untuk mengarhkan pembaca merasakan kebenaran. Kebohongan yang diviralkan menjadi kebenaran dan sebaliknya Kebenaran diviralkan menjadi kebohongan, dalam tayangan ILC (Lihat: https://www.youtube.com/watch?v=60T0CW0l-KM) memberikan sebuah pemahaman betapa pentingnya para generasi milineal wajib mengetahui dahsyatnya perang sosmed. Apabila, generasi milineal ini tidak memahami kebenaran yang terjadi maka yakinlah kehancuran akan terjadi. Seperti, terjadinya diskriminasi terhadap suatu agama, penganiayaan terhadap pemuka agama, keadilan yang sulit ditegakan, dan perlindungan terhadap tikus-tikus berdasi. Hancurnya Negara akan terlihat setelah suara masyarakat lemah tak berbunyi lagi, dan suara fitnah lantang bergema diseluruh penjuru desa.

Hoaks berdasi inilah yang menjadi kekhawatiran Rasulullah SAW, Karena Hoak berdasi adalah Fitnah yang membungkam kebenaran. Menurut kamus bahasa Indonesia, fitnah adalah perkataan bohong atau tanpa berdasarkan kebenaran yang disebarkan dengan maksud menjelekkan orang (seperti menodai nama baik, merugikan kehormatan orang. Sedangkan memfitnah adalah menjelekkan nama orang (menodai nama baik, merugikan kehormatan, dan sebagainya).
Ayat yang membicarakan “fitnah lebih kejam dari pembunuhan” adalah,
وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ وَأَخْرِجُوهُمْ مِنْ حَيْثُ أَخْرَجُوكُمْ وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ وَلَا تُقَاتِلُوهُمْ عِنْدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ حَتَّى يُقَاتِلُوكُمْ فِيهِ فَإِنْ قَاتَلُوكُمْ فَاقْتُلُوهُمْ كَذَلِكَ جَزَاءُ الْكَافِرِينَ
Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 191)
Rasulullah telah mengkhawatirkan tentang Fitnah-fitnah yang akan terjadi. Diantara ujian-ujian itu adalah ujian yang menghantarkan seseorang pada keinginan untuk mencari harta dan kekuasaan. namun, perlu diingat, Harta merupakan hal utama menimbulkan fitnah.
إِنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً وَإِنَّ فِتْنَةَ أُمَّتِي الْمَالُ

Sesungguhnya masing-masing umat itu ada fitnahnya dan fitnah bagi umatku adalah harta [HR. Ahmad, Tirmidzi dan Ibni Hibbân dalam shahihnya]
Melalui hadist ini Rasulullah mengeaskan Harta penyebab manusia saling menyebar fitnah. Manusia saling mencari kesalahan lawan dan menutupi kebohongannya dengan menebar Bangkai beracikan bumbu sedap, dalam Istilah lain disebutkan Minyak Babi cap Ayam, Minyak Ayam Cap Babi. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

فَوَاللَّهِ مَا الْفَقْرَ أَخْشَى عَلَيْكُمْ وَلَكِنِّي أَخْشَى أَنْ تُبْسَطَ عَلَيْكُمْ الدُّنْيَا كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا وَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُمْ

Demi Allâh ! Bukan kefakiran yang saya khawatirkan atas kalian, namun yang saya khawatirkan adalah kalian diberi kemakmuran dunia sebagaimana pernah diberikan kepada umat sebelum kalian, lalu kalian berlomba-lomba sebagaimana mereka. Sehingga akhirnya dunia menyebabkan kalian binasa sebagaimana mereka. [HR. Bukhâri dan Muslim]

Kemakmuran yang diberikan merupakan Fitnah terbesar sehingga manusia akan melakukan kebohongan-kebohongan demi mendapatkan keuntungan. Menjadi penguasa salah satu keinginan untuk memperbaiki ekonomi. Pendukungnya juga tidak kalah menarik. Karena adanya bagi-bagi Kekuasaan setelah terpilih, seperti, Menteri, Kontraktor, dan lainnya.

Hoaks berdasi inilah yang dikhawatirkan di era milineal ini sebagai senjata untuk memenangkan kebusukan dan kebohongan. Dengan demikian penulis berharap generasi Milineal berhati-hati dalam menanggapi isu yang berkembang. apalagi para penguasa busuk yang memanfaatkan petahannya dalam merangkul suara. serta media-media yang berpihak untuk salah satu calon pasangan. mereka akan menebarkan, kebusukan dan fitnah keji demi mendapatkan kekuasaan. korbannya adalah generasi mileneal yang menjadi pendukungnya.
sehingga dalam Al-Qur'an dijelaskan mengenai perlindungan terhadap fitnah. Allah SWT berfirman:
رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَ اغْفِرْ لَنَا رَبَّنَا إِنَّكَ أَنْتَ العَزِيْزُ الحَكِيْمُ
Ya Rabb, janganlah Engkau jadikan kami fitnah bagi orang-orang kafir. Ampunilah kami. Sungguh Engkau Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (al-Mumtahanah: 5)
Semoga bermanfaat.

Comments

Popular posts from this blog

Jadwal Pelaksana (Khatib dan Imam)Hari Raya Idul Fitri 1445 H seluruh Kec. Pegasing.

DO'A DAN SYARAT PENYEMBELIHAN HEWAN QURBAN

PEMBINAAN PAIH KEMENAG ACEH TENGAH