Permulaan Takbir 'Idul Adha

Permulaan Takbir ‘Idul Adha
oleh
Anwar razu
Para ulama berbeda pendapat mengenai permulaan waktu takbir, ada yang mengatakan bahwa takbir itu di mulai pada waktu pagi arafah, ada yang mengatakan, dimulai pada zuhur atau asar, ada yang mengatakan bahwa takbir dilakukan pada waktu pagi di hari nahr, dan ada juga yang mengatakan pada waktu zuhur di hari nahr. (Ibnu Hajar Al-Asqalani, Fathul Baari, jilid 5, 316)
Para imam madzhab berbeda pendapat tentang memperbanyak takbir pada ‘idul adha dan hari-hari tasyrik, yakni tentang permulaan dan akhirnya bagi orang-orang yang tidak ihram dan yang sedang ihram. Hanafi dan hambali berpendapat, hendaknya ducapkan takbir sejak fajar hari arafah sampai takbir untuk shalat asar dari hari nahar. Maliki berpendapat: sejak juhur hari nahr hingga sahalat subuh hari tasyrik terakhir yakni nahar keempat, yakni berlaku bagi orang-orang yang ikhram atau tidak. Sedangkan pendapat Syafi’i yang paling kuat adalah sejak subuh hari arafah sampai waktu asar hari tasyrik terakhir. (Syaikh al-‘alamah bin ‘Abdurrahman ad-Dimasyqi, Fiqih Empat Madzhab, hal. 103)
Diriwayatkan dari setengah ulama salaf (ulama-ulama terdahulu), bahwa di mulai takbir sesudah sholat subuh dari hari arafah. Imam Asy Syafi’I, Al-UMM (Kitab Induk), jilid 2, 123
Adapun Takbirb saat ‘idul Adha waktunya ialah dari subuh hari Arafah sampai petang hari Tasyrik, yakni tanggal 13 dzulhizah. (Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, Jilid 1-2, 365).
Pendapat yang lain adalah:
a. Dari Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, bahwa beliau dulu bertakbir setelah shalat shubuh pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai setelah dluhur pada tanggal 13 Dzulhijjah. (Ibn Abi Syaibah & Al Baihaqi dan sanadnya dishahihkan Al Albani)
b. Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, bahwa beliau bertakbir setelah shalat shubuh pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai ashar tanggal 13 Dzulhijjah. Beliau juga bertakbir setelah ashar. (HR Ibn Abi Syaibah & Al Baihaqi. Al Albani mengatakan: “Shahih dari Ali radhiyallahu ‘anhu“)
c. Dari Ibn Abbas radhiyallahu ‘anhu, bahwa beliau bertakbir setelah shalat shubuh pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai tanggal 13 Dzulhijjah. Beliau tidak bertakbir setelah maghrib (malam tanggal 14 Dzluhijjah). (HR Ibn Abi Syaibah & Al Baihaqi. Al Albani mengatakan: Sanadnya shahih)
d. Dari Ibn Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, bahwa beliau bertakbir setelah shalat shubuh pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai ashar tanggal 13 Dzulhijjah. (HR. Al Hakim dan dishahihkan An Nawawi dalam Al Majmu’) Sumber: https://muslim.or.id/1637-takbiran-hari-raya.html
Oleh karennya, dari pendapat-pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwasannya Takbir saat ’idul Adha telah dimulai tanggal 9 Dzulhijah Pagi Subuh atau Subuh Arafah.
Wallahu’alamu bishawaf Astagfirullah li walakum
Assalamu’alaikum warah matullahi wabarakatuh


09 Dzulhijjah 1437 H/ 11 September 2016 M
Diperbarui Kamis 09 Dzulhijjah 1438 H/31 September 2017

Comments

Popular posts from this blog

Jadwal Pelaksana (Khatib dan Imam)Hari Raya Idul Fitri 1445 H seluruh Kec. Pegasing.

DO'A DAN SYARAT PENYEMBELIHAN HEWAN QURBAN

PEMBINAAN PAIH KEMENAG ACEH TENGAH