Realisasi Makna Qurban
Anwar Razu
Al-Hajj, ayat 34-35
{وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِيَذْكُرُوا
اسْمَ اللَّهِ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الأنْعَامِ
فَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ
(34) الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَالصَّابِرِينَ
عَلَى مَا أَصَابَهُمْ وَالْمُقِيمِي الصَّلاةِ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ
يُنْفِقُونَ (35) }
Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban),supaya
mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah
direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa,
karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira
kepada orang-orang yang tunduk patuh(kepada Allah), (yaitu) orang-orang
yang apabila disebut nama Allah, gemetarlah hati mereka, orang-orang
yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan
salat, dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah
Kami rezekikan kepada mereka.
Mansak ialah Kurban. Zaid ibnu Aslam mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban). (Al-Hajj: 34)
*******************
1. Berkurban dengan Menyebut nama Allah SWT. Sebagai Syiar.
Firman Allah Swt.:
{لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الأنْعَامِ}
supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka. (Al-Hajj: 34)
Syiar dalam berqurban adalah bentuk dakwah kpd umat, untuk membentuk
Rasa Ikhlas dalam berkurban. Oleh sebab itu agungkan nama Allah dengan
bertakbir dan berdzikir sebagai Syiar mengagungkan Allah
Anas telah menceritakan
:
أَتَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
بِكَبْشَيْنِ أَمْلَحَيْنِ أَقْرَنَيْنِ، فسمَّى وَكَبَّرَ، وَوَضَعَ
رِجْلَهُ عَلَى صِفَاحهما
Didatangkan kepada Rasulullah Saw. dua ekor domba yang
berbulu putih, berbelang hitam lagi bertanduk, lalu beliau menyebut nama
Allah dan bertakbir, serta meletakkan kakinya pada lambung kedua domba
itu (untuk menyembelihnya).
وَقَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ: حَدَّثَنَا
يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، أَنْبَأَنَا سَلام بْنُ مِسْكِينٍ، عَنْ عَائِذِ
اللَّهِ الْمُجَاشِعِيِّ، عَنْ أَبِي دَاوُدَ -وَهُوَ نُفَيْع بْنُ
الْحَارِثِ-عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ قَالَ: قُلْتُ -أَوْ: قَالُوا-: يَا
رَسُولَ اللَّهِ، مَا هَذِهِ الْأَضَاحِيُّ؟ قَالَ: "سُنَّةُ أَبِيكُمْ
إِبْرَاهِيمَ". قَالُوا: مَا لَنَا مِنْهَا؟ قَالَ: "بِكُلِّ شَعْرَةٍ
حَسَنَةٌ" قَالُوا: فَالصُّوفُ؟ قَالَ: "بِكُلِّ شَعْرَةٍ مِنَ الصُّوفِ
حَسَنَةٌ"
Imam Ahmad ibnu Hambal mengatakan,
telah menceritakan kepada kami Yazid ibnu Harun, telah menceritakan
kepada kami Salam ibnu Miskin, dari Aizullah Al-Mujasyi'i, dari Abu Daud
(yakni Nufai' ibnul Haris), dari Zaid ibnu Arqam yang mengatakan bahwa
ia pernah bertanya, atau mereka (para sahabat) pernah bertanya, "Wahai
Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan hewan-hewan kurban ini?
Rasulullah Saw. menjawab:"Ini adalah sunnah bapak moyang kalian, yaitu Nabi Ibrahim.” Mereka bertanya, "Lalu apakah yang kami peroleh darinya?” Rasulullah Saw. menjawab, "Pada setiap helai bulunya(yakni unta) terdapat satu pahala kebaikan.” Mereka bertanya, "Bagaimanakah dengan bulu (domba)nya?” Rasulullah Saw. menjawab, "Pada setiap helai bulu wolnya terdapat satu pahala kebaikan.”
Makna berkurban
1. Berkurban adalah bentuk penghambaan terhadap Tuhan bahwa kita adalah
sangat rendah dan lemah dihadapan Allah sehingga dengan kurban kita
tempuh jalan syukur
2. Berkurban bukan ingin menampakkan kekayaan akan tetapi berkurban adalah cara kita memperkaya hati
3. Berkurban bukan ingin merendahkan sifakir dan miskin akan tetapi
kurban mengajarkan kita untuk rendah hati, dan sayang lagi mengasihani.
4. Berkurban bukan untuk pamer muka dan tampang kpd manusia dan akan
tetapi kita ingin mencari tampang di hadapan Tuhan yaitu ridho Allah Swt
Serta Makna Berkurban bukan hanya sekedar menyembelih dan menumpahkan darahnya, akan tetapi makna berkurban sebenarnya.
Membunuh sifat2 hewani siopat kiding, murip kunekenak, Rakus, tamak, loba, iri, ingin menang sendiri, ilet mukepong.
*******************
2. Berserah diri Dgn Penuh Keikhlasan.
Firman Allah Swt.:
{فَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا}
maka Tuhan kalian ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kalian kepadanya. (Al-Hajj: 34)
{فَلَهُ أَسْلِمُوا}
karena itu berserah dirilah kalian kepada-Nya. (Al-Hajj: 34)
Yaitu ikhlaslah dan berserah dirilah kepada hukum-Nya dan taat kepada-Nya.
Ketika kita mampu berkurban dengan ikhlas dan sabar tentu
akan menghasilkan pahala yg luar biasa, baik di dunia maupun di akhirat
kelak.
Bagaimana tidak Kaumuslimin Sidang Jamaah 'idul Adha yg dimuliakan Allah. Berkaca pada sejarahnya para Nabi dan Rasul
1. Bagaimana kisah selamatnya Nabi Ibrahim dari Apinya Namrud
2. Bagaimana Pertemuan Nabi Yusuf dengan Nabi Yakub setelah dibuang di
sumur yg payau oleh saudara-saudara nya, hingga akhirnya ia menjabat
sebagai bendahara mesir?
3. Bagaimana Nabi Musa diselamatkan dari bala tentara Fir'aun saat
bertemu dengan laut merah, hingga laut terbelah menjadi jalan?
4. Dan bagaimana Tersiar nya Ajaran islam saat ini di hati kita saat
Nabi Muhammad di Caci, dimaki, dihina, dicerca, diasingkan oleh keluarga
dan saudaranya serta masyarakat hingga ia hijrah ke Madinah?
5. Dan bagaimana kisah qurban tentang Nabi Ismail yang digantikan dengan
Kibas yg terbaik dari Allah saat Nabi Ibrahim ingin menyembelihnya?
Pertanyaan itu semua kita renungkan dalam jiwa kita, mereka semua mendapatkannya karena rahmat-Nya Allah.
Sesuai dengan firman Allah Swt dalam ayat ini
{وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ}
Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah). (Al-Hajj: 34)
Allah pun menyelamatkan mereka yg tawakal, nabi Ibrahim, nb Ismail, nb Musa , nb Yusuf, nb Yaqub dan para nb dan Rasul yg lain.
Karena Mereka Bertawakal terhadap-Nya. firman Allah:
ﻭَﻣَﻦْ ﻳَﺘَﻮَﻛَّﻞْ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻓَﻬُﻮَ ﺣَﺴْﺒُﻪُ
“Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah niscaya Ia akan mencukupi (keperluan)-nya.” (Ath-Thalaaq: 3)
Bagaimana kita saat ini apakah kita telah mampu menjadikan
Allah sebagai satu-satunya tempat kita berlindung? Mengadu? Barulah kita
disebut berserah diri.
Diantara org2 yg Berserah diri kpd Allah SWT adalah
الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَالصَّابِرِينَ
عَلَى مَا أَصَابَهُمْ وَالْمُقِيمِي الصَّلاةِ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ
يُنْفِقُونَ (35)
3. "Gemetar Hati saat mendengar asma-Nya"
Panggilan Adzan, seruan berkurban, seruan zakat, seruan berbuat baik, dan seruan Allah dalam firman-Nya .
4. sabar saat ditimpa musibah
ْ وَالصَّابِرِينَ عَلَى مَا أَصَابَهُمْ
orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka. (Al-Hajj: 35) Yaitu musibah-musibah yang menimpa diri mereka.
*******************
5. Mendirikan Shalat
{وَالْمُقِيمِي الصَّلاةِ}
Orang-orang yang mendirikan salat. (Al-Hajj: 35)
Yakni orang-orang yang menunaikan hak Allah terhadap apa yang telah
diwajibkan-Nya kepada mereka, yaitu mengerjakan salat-salat fardu. Serta
sholat Sunnah yg lainnya.
6. Berinfaq / Sadaqah
{وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ}
Comments
Post a Comment