Tuhan Mengajar Selfy for Selfier
by
Anwar Razu
Mengenal Selfy
Memotret diri dan memilih hasil yang terbaik adalah
kebanggaan setiap orang, mari kita
mengenal Khazanah PengetahuanTentang Selfy.
Selfy adalah memoto atau memotret
atau mengambil gambar diri oleh dirinya sendiri. Selfy kini menjadi tradisi yang tidak bisa di elakan dari kehidupan
manusia, mulai kalangan bawah sampai teratas, mulai dari yang kanak-kanak
sampai yang tua. Bahkan, Selfy sudah merambah
kepada ke-eksisan seseorang. Mungkin, kita adalah Korban Selfy, benarkan?
So Pasti, bila kita memiliki MEDSOS. Seperti, FB, WS,
MAIL, dan lainnya. Hal ini sering kita Kerjakan baik secara sadar maupun tidak.
Entah sedang berekreasi, Pesta, Kerja, Suntuk, Galau, Dikebun, di Sawah, bahkan
Di Toilet. Untuk Apa? Jawabannya adalah untuk melihat Sisi mana yang terbaik
dari Diri kita Sendiri.
Do Think
Secara Tidak
sadar Selfier (orang yang memotret
diri sendiri) diajarkan Tuhan untuk
berfikir dari kegiatan berpose ini mengenai Dirinya. Saat Selfy setidaknya
manusia harus mengenal perilaku tentang Baik
dan Buruk dan Taubat serta Tidak Mudah Menyerah saat Gagal. Kok bias ya……………..?
Berpose dengan Selfy
Seseorang mem-posting Foto Selfy-nya di dunia maya, seperti Facebook, Twitter, Instagram,
MAIL, WhatsAPP dan juga dijadikan Wallpaper, Screven saver, dan Hiasan Rumah,
serta yang lainnya.
Tak Jarang hampir setiap Selfy yang dipilih, dihasilkan dari Puluhan Potretan, bahkan ada
yang Ratusan Potret lho. kalau tidak Percaya, Lihat Camera masing-masing pasti
ada hasil Selfy yang belum kehapus
atau yang terbaik.
Setelah Potretan Selfy
ini selesai. Maka Selfier (Pemotret)
memilih dari Puluhan atau Ratusan Foto yang terbaik, sehingga Foto-foto yang
jelek akan di hapus. Bahkan ada yang sebagian malu bila ketahuan kalo Selfy-nya enggak Bagus…..!!!
tentunya potretan-potretan ini diambil sangat menguras
energy, namun Selfier tidak mau menyerah bila belum puas. Benerkan?
Khazanah Pengetahuan Islam
Apa
yang di ajarkan TUHAN dari Selfy?
1.
Ketika
seorang memotret diri-sendiri dan fotonya jelek, Ia akan menghapus serta malu
bila diketahui orang lain. Secara, tidak sadar si Selfier ini mengintropeksi dirinya sendiri. Saat ia melihat dirinya
jelek atau tidak tampan, ia menghapusnya, bahkan ia juga tidak suka dengan
kejelekan dirinya.
Selfy mengajarkan manusia untuk melihat segala perbuatan buruk dalam diri
seseorang, bila kita layaknya sedang Selfy
secara tidak sadar Tuhan mengajarkan kepada kita, bahwa perbuatan buruk dalam
diri kita harus berusaha untuk menghapus nya, serta tidak mau lagi melihat
dosanya, sebagaimana ia menghapus Selfy
nya, maka Sungguh Indah yang tampak pasti Kebaikan dan Keindahan itu sendiri. Dengan
Kata Lain Selfy adalah Alat
Intropeksi Diri.
2.
Selfier
merasa bangga tatkala hasil Selfy nya
kren dan cantik dan ia memajangkan diberbagai Media, artinya seseorang yang
melaksanakan kebaikan dan memiliki suatu yang istimewa pasti ia ingin semua
orang mengetahuinya.
Keinginan untuk
diketahui orang banyak memiliki dua sisi, Bila yang ditampakan dalam kebaiakan
sebagai Niat untuk Dipuji maka hasilnya adalah Kesombongan, Ria, dan dosa.
Namun bila ditampakan dengan Niat untuk memotivasi, memberikan inspirasi, serta
berbagi dalam kebaikan maka hal ini baik. Dengan kata lain Selfy mengajak manusia supaya memilih kebaikan dalam segala hal.
3.
Saat
memotret, namun hasilnya jelek kemudian diulang sampai hasilnya maksimal, lalu
mengulang beberapa kali lagi sampai akhirnya Selfier merasa sudah bagus. Maka Tuhan mengajarkan kepada manusia
dari Selfy, bahwa, disetiap aktifitas
kehidupan, bila suatu usaha gagal, tidak maksimal, dan hasil tidak bagus pula,
setidaknya manusia tidak pernah berhenti hanya sekali untuk mencoba dan
berusaha, ia harus mencoba untuk memperbaiki dan akhirnya menjadi yang terbaik.
Kemudia, Selfy juga memberikan suatu
pemikiran bahwa manusia harus berusaha mencari cara dan berusaha dalam melihat
sisi yang terbaik dalam hidupnya.
4.
Selfy Mengajak manusia untuk saling mengintropeksi/Muhasabah diri sendiri ,
mengenai Perbuatan Baik dan Buruk yang sering kita lakukan. Bukan mengintropeksi
orang lain. Seperti dalam pepatah. Semut
diseberang lautan Nampak, dan gajah dikelopak mata tidak Nampak.
حَاسِبُوا
أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا، وَتَزَيَّنُوا لِلْعَرْضِ الأَكْبَرِ
“
Koreksilah diri kalian sebelum kalian dihisab dan berhiaslah (dengan
amal shalih) untuk pagelaran agung (pada hari kiamat kelak)” [HR.
Tirmidzi].
Diriwayatkan dari Maimun bin Mihran, beliau berkata,
لَا
يَكُونُ العَبْدُ تَقِيًّا حَتَّى يُحَاسِبَ نَفْسَهُ كَمَا يُحَاسِبُ شَرِيكَهُ
“
Hamba tidak dikatakan bertakwa hingga dia mengoreksi dirinya
sebagaimana dia mengoreksi rekannya” [HR. Tirmidzi].
Dengan demikian Tuhan mengajari manusia dari Selfy supaya senantiasa bermuhasabah
diri, tentang Amalan, dan Cara Terbaik memilih kehidupan. Baik adalah sesuatu
yang kita senang melihatnnya, buruk adalah sesuatu yang kita benci dan kita
tidak senang apabila diketahui orang lain. Sebagaiman dalam Hadist Dijelaskan.
“Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri di hadapan beberapa
orang, lalu bersabda: “Maukah kalian aku beritahukan sebaik-baik dan
seburuk-buruk orang dari kalian?” Mereka terdiam, dan Nabi bertanya seperti itu
tiga kali, lalu ada seorang yang berkata: “Iya, kami mau wahai Rasulullah,
beritahukanlah kepada kami sebaik-baik dan buruk-buruk kami,” beliau bersabda:
“Sebaik-sebaik kalian adalah orang yang diharapkan kebaikannya dan sedangkan
keburukannya terjaga…” Hadits riwayat Tirmidzi dan dishahihkan oleh al-Albani
di dalam Shahihul Jami’ (no. 2603)
Like
Share, and
Comment
Anwar Razu
Comments
Post a Comment