Anda kadang-kadang berkata, "Bila saya berbuat dosa, bagaimana saya bertaubat secara langsung ?, apakah ada amalan yang musti saya kerjakan sesudah berbuat dosa dengan segera?"
jawabannya adalah Sepantasnya ia mengerjakan atau memenuhi dua amalan sesudah menjauhkan diri dari dosa.
Pertama, amalan hati. yaitu merasa menyesal dan bersungguh-sungguh untuk tidak kembali berbuat dosa lagi. ini merupakan hasil dari rasa takut kepada Allah swt.
Kedua, Amalan anggota badan, Yaitu dengan mengerjakan kebaikan-kebaikan yang beragam. di antaranya adalah :
Shalat taubat.
Dalam sebuah hadits diriwayatkan;
حَدَّثَنَا
أَبُو كَامِلٍ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ
أَبِي زُرْعَةَ عَنْ عَلِيِّ بْنِ رَبِيعَةَ عَنْ أَسْمَاءَ بْنِ الْحَكَمِ
الْفَزَارِيِّ قَالَ سَمِعْتُ عَلِيًّا كَرَّمَ اللَّهُ وَجْهَهُ قَالَ
كُنْتُ إِذَا سَمِعْتُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ حَدِيثًا نَفَعَنِي اللَّهُ بِهِ بِمَا شَاءَ أَنْ يَنْفَعَنِي
مِنْهُ وَإِذَا حَدَّثَنِي غَيْرُهُ اسْتَحْلَفْتُهُ فَإِذَا حَلَفَ لِي
صَدَّقْتُهُ وَحَدَّثَنِي أَبُو بَكْرٍ وَصَدَقَ أَبُو بَكْرٍ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ عَبْدٍ
مُؤْمِنٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا فَيَتَوَضَّأُ فَيُحْسِنُ الطُّهُورَ ثُمَّ
يُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ فَيَسْتَغْفِرُ اللَّهَ تَعَالَى إِلَّا غَفَرَ
اللَّهُ لَهُ ثُمَّ تَلَا وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ
ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ
Artinya : Dari Aly dari Abu Bakar as-Shidiq ia berkata; Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda; siapapun dari hamba yang beriman, ia melakkan sebuah dosa,
kemudian ia berwhudhu’ dan ia membaguskan wudhu’nya kemudian ia sholat
dua rakaat, lalu ia meminta ampun kepada Allah, maka Allah akan ampunkan
dosanya. Kemudian beliau membacakan ayat; ” Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri.,
mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka
dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan
mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. (Qs; Al-Imran 135) .
Hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam Ahamad dalam musnadnya :I:2,9,10. dan al-Maruzie dalam musnad Abi Bakr no. 9, 10. at-Thoyalisie : II : 78 . Imam Tirmidzie dalam kitab us-Sholat : 409 dan kitab ut-Tafsir : 3009. Ibnu Jarir dalam Jami’ul-Bayan 7852/7854, Ibnu Majah dalam iqamatis sholat wa sunan fiha, dengan sanad
ghorib, memalui Utsman bin Abi Zur’ah, dari Aly bin Rabi’ah dari Asma’
bin al-Hakim al-Fazarie dari Aly bin Abi Tholib, dari Abu Bakr
as-Shidik.
Hadits
ini juga akan kita dapatkan dalam tafsir al-Thobarie, al-Qurthubie,
Ibnu Katsir, dan Dur Mansur oleh imam as-Syuyutie, dalam tafsir surah
Aly Imran 135.
Wudhu dan Sholat mampu menghapus Dosa-dosa kita.
عن
أمير المؤمنين عمر بن الخطاب- رضي الله عنه- عن النبي صلى الله عليه وسلم
قال: “ما منكم من أحد يتوضأ فيبلغ- أو فيسبغ- الوضوء، ثم يقول: أشهد أن لا
إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أنّ محمداً عبده ورسوله، إلا فتحت له
أبواب الجنة الثمانية، يدخل من أيها شاء” ( رواه مسلم في صحيحه والترمذي، وزاد اللهم اجعلني من التوابين واجعلني من المتطهرين).
Artinya : dari Amirul Mu’minin umar bin al-Khatab ra. Dari Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam,
beliau bersabda :” barangsiapa diantara kalian yang berwudhu’ dan
menyempurnakan wudhu’nya lalu mengucapkan dua kalimat syahadat, maka
akan dibukakan baginya pintu-pintu surga, dan ia dipersilahkan untuk
masuk dari mana yang ia suka. (HR. Muslim dan at-Tirmidzi dengan tambahan do’a sebagaimana tercantum)
Kebaikan Lebih Banyak Ketimbang Keburukan
Dalam sebuah hadist, Nabi saw bersabda, "Sesungguhnya perumpamaan orang yang mengerjakan kejahatan kemudian mengerjakan kebajikan adalah seorang laki-laki yang mengenakan baju besi yang sempit yang mencekiknya. Lalu ia mengerjakan kebajikan maka terurailah baju besinya. lalu ia berbuat kebajikan lain maka terurai lagi rantainya hingga lepas jatuh kletanah." (HR. Thabrani dalam Al-Kabir, Shahihu Jami':2192)
Zikir setelah Sholat mampu mengapuskan dosa walau sebesar buih yang ada dilautan
1. Membaca:
أَسْتَغْفِرُ
اللهَ أَسْتَغْفِرُ اللهَ أَسْتَغْفِرُ اللهَ اللَّهُمَّ أَنْتَ
السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ
وَالإِكْرَامِ
“Aku
meminta ampunan kepada Allah (tiga kali). Ya Allah, Engkaulah As-Salaam
(Yang selamat dari kejelekan-kejelekan, kekurangan-kekurangan dan
kerusakan-kerusakan) dan dari-Mu as-salaam (keselamatan), Maha Berkah
Engkau Wahai Dzat Yang Maha Agung dan Maha Baik.” (HR. Muslim 1/414)
2. Membaca:
لاَ
إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ
الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ, اللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ
لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلاَ يَنْفَعُ ذَا
الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
“Tiada
tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya,
bagi-Nya segala kerajaan, dan pujian, dan Dia Maha Berkuasa atas segala
sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang dapat menolak terhadap apa yang Engkau
beri dan tidak ada yang dapat memberi terhadap apa yang Engkau tolak
dan orang yang memiliki kekayaan tidak dapat menghalangi dari siksa-Mu.” (HR. Al-Bukhariy 1/255 dan Muslim 414)
3. Membaca:
لاَ
إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ
الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ
إِلاَّ بِاللهِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ،
لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ، لاَ
إِلَهَ إِلاَّ اللهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ
الْكَافِرُوْنَ
“Tiada
tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya,
bagi-Nya segala kerajaan, dan pujian, dan Dia Maha Berkuasa atas segala
sesuatu. Tiada daya dan upaya serta kekuatan kecuali dengan pertolongan
Allah dan kami tidak beribadah kecuali kepada Allah, milik-Nya-lah
segala kenikmatan, karunia, dan sanjungan yang baik, tiada tuhan yang
berhak diibadahi selain Allah, kami mengikhlashkan agama untuk-Nya
walaupun orang-orang kafir benci.” (HR. Muslim 1/415)
4. Membaca:
سُبْحَانَ اللهُ
“Maha Suci Allah.” (tiga puluh tiga kali)
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ
“Segala puji bagi Allah.” (tiga puluh tiga kali)
اَللهُ أَكْبَرُ
“Allah Maha Besar.” (tiga puluh tiga kali)
Kemudian dilengkapi menjadi seratus dengan membaca,
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
“Tiada
tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya,
bagi-Nya segala kerajaan, dan pujian, dan Dia Maha Berkuasa atas segala
sesuatu.”
“Barangsiapa
mengucapkan dzikir ini setelah selesai dari setiap shalat wajib, maka
diampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan. (HR. Muslim 1/418 dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)
Subhanallah, maha luas ampunan Allah kepada hambanya, banyaknya ampunan itu tidaklah mungkin seseorang akan terjatuh pada jurang kehancuran dimana saat kaki tidak mampu melangkah, tangan tak mampu mengayunkan, mulut tidak mampu untuk berkata karena seluruhnya menjadi saksi dipadang Mahsyar.
Drs H Mahmud Ibrahim, MA mengatakan dalam pidatonya "Tidaklah mungkin seorang mukmin masuk kedalam neraka kalau Luasnya Ampunan Allah diberikan kepada dirinya semasih ia mau bertaubat dan berbuat kebaikan, maka hanya kepada manusia yang tidak memiliki amalan baik serta dan tidak mau bertaubatlah yang akan mendapatkan neraka itu"
Wallahu'alamu bishawaf, semoga bermanfaat
Comments
Post a Comment